Strategi
Nasional dalam menghadapi Peristiwa Madiun/PKI
(karya:Albertus Prayoga)
Pada
waktu bangsa Indonesia sedang berjuang melawan Belanda dengan perjuangan
bersenjata ataupun diplomasi setelah kemerdekaan, bangsa kita harus menghadapi
pemberontakan PKI MADIUN.Pemberontakan yang terjadi pada tahun 1998 ini
merupakan pengkhianatan terhadap bangsa Indonesia ketika sedang berjuang
melawan Belanda yang berupaya menanamkan kembali kekuasaannya di Indonesia.
Musso : (Berjalan sambil menghampiri)”Kita
mempunyai tujuan yang sama dan kita sama-sama kecewa terhadap pemerintah,Bagaimana
jika kita bergabung dan kita mengadakan propaganda anti pemerintah.Apakah anda
setuju dengan usul saya ini?
Amir .S : (Sambil sedikit tersenyum)”Baiklah
saya setuju bergabung dengan anda.”
Setelah
Musso dan Amir syarifudin bergabung PKI/FDR makin banyak melakukan kekacauan.
Puncaknya pada tanggal 18 september 1948 PKI berhasil menguasai Madiun.
Musso : (dengan suara lantang)”Hari ini
saya sebagai ketua atas nama PKI menyatakan Soviet Republik Indonesia telah
berdiri”
Anggota PKI : “Hidup Musso”(sambil bersorak sorai)
Kekejaman PKI ketika melakukan pemberontakan pada
tanggal 18 september1948 tersebut mengakibatkan kemarahan rakyat.
Drs.Moh.Hatta:
(Dengan wajah khawatir)”Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi keadaan
ini?”
Ir.Soekarno : (Dengan
tegas)”Saya akan mengangkat Kolonel Gatot Soebroto sebagai Gubernur Militer
Daerah Istimewa Surakarta dan sekitarnya.Dan saya tugaskan anda untuk menumpas
kaum pemberontak.
Jend.Soedirman : “Siap
pak”(sambil hormat dan berjalan keluar).
(Setelah sampai dimarkas Jend.Soedirman memanggil seluruh pasukan)
Jend.Soedirman :”Saya
perintahkan Kolonel Gatot Soebroto dan Kolonel Soengkono untuk mengerahkan
kekuatan-kekuatan TNI dan Polisi untuk menumpas kaum pemberontak”(dengan tegas)
KOL.Soebroto :”Siap
pak”(dengan serentak menjawab bersama dengan Kol.Soengkono)
Kol.Soengkono :”Tapi Pak
bukankah sebagian besar pasukan TNI tengah menjaga garis demarkasi menghadapi
Belanda?
Jend.Soedirman : (sambil
memikirkan sesuatu)”Perkataan anda ada benarnya juga.”
Kol.A.H.Nasution :”Pak bukankah kita masih memiliki dua Brigade
cadangan.”
Jend.Soedirman :(Sedikit
tersenyum)”betul juga apa yang anda katakan,kalau begitu kita akan menggunakan
dua brigade cadangan dan kita juga akan meminta bantuan rakyat.”
Kol.Soebroto :hormat”Maaf
pak ! bukankah kondisi anda belum terlalu sehat !lalu siapa yang akan memimpin
operasi ini?”
Jend.Soedirman :(sambil
tersenyum dan memegang pundak Kol.A.H.Nasution)”Untuk memimpin operasi kali ini
saya serahkan kepada Kol.A.H.Nasution karena saya yakin anda bisa memimpin
operasi kali ini.”
Kol.A.H.Nasution :(sedikit terkejut sambil melakukan sikap
hormat)”Siap Pak ! saya akan melaksanakan tugas yang diamanatkan kepada saya
dengan sebaik mungkin.”
Akhirnya semua pasukan TNI yang ada pun
berangkat dan dipimpin oleh Kol.A.H.Nasution.Pada tanggal 30 september 1948
seluruh kota Madiun dapat direbut kembali oleh TNI.Musso yang melarikan diri
keluar kota dapat di kejar dan di tembak TNI.Sedangkan Amir Syarifudin tertangkap
di hutan grambe,grombongangan Purwadadi dan dihukum mati.Semua strategi
nasional yang digunakan pemerintah dalam mengahadapi
pemberontakan-pemberontakan itu bertujuan menegakkan negara yang berdasar
Pancasila sehingga memberi rasa aman pada rakyat.